. Waitomo Glowworm Caves
Apa terjemahannya ya? Gua cacing-bersinar Waitomo? Anggap saja begitu
deh. Ini gua, langit-langitnya banyak ditinggali olah cacing yang, umm…
bersinar! Warnanya biru elektrik. Cantik sekali. Selain itu, tentu saja
stalagtit dan stalagmitnya juga luar biasa. Ada banyak sekali gua di
Waitomo, dan untuk aksesnya kalian perlu ikut tur. Ada tur jalan kaki,
ada pula tur arung jeram! Kok arung jeram? Iya, di beberapa guanya, di
dasar sungai terdapat aliran sungai. Asyik sekali!
2. Geyser Pohutu di kawasan geotermal Whakarewarewa
Di kawasan geotermal Whakarewarewa di Rotorua, banyak terdapat
geyser, dan salah satunya yang paling terkenal adalah geyser Pohutu.
Geyser ini menyemburkan air panas setiap jamnya, dengan ketinggian
semburan menyampai 30 meter! Harga tiket masuk di kawasan ini cukup
mahal, karena mencakup wisata budaya suku Maori. Kawasan ini dikelilingi
oleh pagar, namun kalau kalian jeli dan ingin berhemat seperti kami,
coba cari celah di pagar, dan nikmati semburan geyser tersebut dari
kejauhan seperti yang kami lakukan!
3. Kawasan geotermal Orakei Korako atau Hidden Valley
Lembah tersembunyi Orakei Korako ini adalah lembah geotermal yang
sangat aktif di antara Rotorua dan Taupo. Permukaan lembah ini tertutup
oleh teras putih silika yang rapuh, dan di sana sini terdapat geyser
aktif, kolam sejernih kristal yang mendidih, dan kolam lumpur bergolak.
Di mana-mana semburan air dan uap panas terlihat dan terasa. Untuk
melengkapi kecantikan daerah ini, di sana sini permukaan silika putih
tertutup oleh alga geotermal yang berwarna-warni. Buku guide Lonely
Planet mendeskripsikan tempat ini sebagai “mungkin kawasan termal yang
terbaik yang masih tertinggal di Selandia Baru, dan salah satu yang
terbaik di dunia”.
4. Air terjun Huka
Air terjun yang cantik ini terletak tidak jauh dari Danau Taupo. Di
sepanjang jalan, ada beberapa tempat perhentian untuk menikmati indahnya
air terjun ini dari berbagai sudut. Air terjun dengan aliran yang besar
dan kuat ini dikelilingi oleh tebing yang hijau, yang menambah
kecantikannya.
5. Bendungan dan jeram Aratiatia
Beberapa kali tiap harinya, pintu bendungan pembangkit tenaga listrik
Aratiatia dibuka untuk melepaskan masa air ke hilir sungai. Pada saat
air surut, pemandangan sungai yang nyaris kosong ini sangat indah,
menampilkan bebatuan raksasa, tebing sungai dan hijau hutan, dilengkapi
dnegan air memercik di sana sini. Ketika pintu bendungan dibuka,
seketika aliran deras air meluap ke badan sungai yang tadinya kosong
bagaikan air bah. Air sungai menggerung, melaju lepas kendali dengan
kecepatan dan kekuatan tinggi, mengisi anak sungai. Fenomena yang
menakjubkan!
6. Kawah Bulan
Itu diterjemahkan dari “Craters of the Moon”. Daerah geotermal ini
memang tampak seperti kawah bulan, sungguh. Tanahnya gundul, dengan
kawah yang agak kemerah-merahan dengan kedalaman mencapai 20 meter yang
terbentuk dari letusan hidrotermal. Dari fumarol-fumarol yang tersebar
di mana-mana, awan uap air panas terlepaskan. Ditambah dengan bau sulfur
yang tajam, tempat ini serasa bukan di bumi. (Meskipun mungkin
permukaan bulan tidak beruap sulfur dan kemerah-merahan, ya… Yang sudah
pernah pergi ke bulan pasti protes ini!)
7. Danau Taupo
Danau Taupo adalah danau terbesar di Selandia Baru. Danau ini
sebenarnya adalah kaldera yang terbentuk 26 milenium yang lalu oleh
letusan supervulkanik yang maha dasyat. Ada banyak kegiatan air yang
bisa dilakukan di sini, termasuk memancing ikan forel dan naik kapal,
namun kegiatan favorit kami di situ adalah menonton matahari tenggelam.
Dari foto ini kamu bisa lihat alasannya, sunset di sini sangat indah!
Btw, yang ada di foto itu si Ryan yang sedang lagi bermain air, aku
jadikan model sekalian!
8. Taman Nasional Tongariro
Taman nasional ini ditandai dengan 3 gunung berapi yang aktif:
Ruapehu, Ngaurohe, dan Tongariro. Di musim dingin, kawasan ini digunakan
sebagai tempat ski, namun pada musim panas, ketika salju tidak lagi
berada di atas sana, kita bisa melakukan hiking dan trekking.
Pemandangan dari jalan raya ke arah gunung di seberang gurun memang
sudah cukup cantik dan unik, tapi kalau kamu punya waktu, sempatkan
untuk mengujungi gungung berapi tersebut dari dekat. Luangkan waktu
untuk hiking di sana. Oh, btw, gunung Ruapehu dan Ngaurohe ini
dipakai di film Lord of the Ring sebagai tempat shooting Gunung Mordor,
di mana Sauron berada. Gunung Ruapehu yang sempat kami naiki,
permukaannya dipenuhi dengan bebatuan vulkanik yang kemerahan, berukuran
raksasa hingga kecil seperti kerikil. Gunung tersebut baru meletus
ketika kami di sana. Hampir tidak ada vegetasi sama sekali di dekat
puncak, kecuali beberapa bunga rumput yang sangat jarang. Benar-benar
layak untuk dijadikan lokasi shooting Mordor. Seketika ilmu norak saya
keluar, saya pura-pura jadi Gollum merangkak memanjat bebatuan merah
itu, asyiknya, hehe. Untung tidak ada orang lain. Foto akting Gollum
menyusul!
9. Sungai Rangitikei
Salah satu sungai paling fotogenik di Selandia Baru! Saking indahnya,
Peter Jackson memfilmkan Sungai Anduin dari kisah Lord of the Rings di
sini. Di sini kami sempat berarung jeram. Baik level kalian tinggi
maupun rendah, pilihan arung jeram tersedia di sini. Selain itu ada pula
jet boat dan kayak. Kurang menantang? Cobalah bungee jumping atau
flying foxes di Gravity Canyon, jauh di atas sungai ini!
10. Otaki Forks
Ini adalah salah satu tempat piknik favorit saya! Dari jalan utama
Highway 1, ambil Otaki Gorge Road. Ikuti jalan sepanjang sungai
Waiotauru yang indah, dan berhentilah di area piknik Boielle Flat. Cari
tempat favoritmu di pinggir sungai. Pemandangannya? Lembah sungai yang
sangat cantik dan hijau di sekelilingmu! Amati pohon pakis raksasa
peninggalan jaman dinosaurus. Setelah makanan turun, sempatkan
jalan-jalan di hutan. Melalui jembatan gantung, sebrangi sungai dan
ikuti berbagai track yang tersedia. Pemandangan dari ketinggian ke arah
garpu sungai sangatlah indah.
Bagaimana menurutmu? Semoga ini menjadi inspirasi untuk
berbackpack di Selandia Baru. Tuliskan kesan dan pesan anda di bagian
Comment!
Catatan: Semua foto di atas adalah hasil jepretan sendiri, kecuali
foto Waitomo Cave, yang kami ambil dari CD yang kami beli dari
penyelenggaran tur dan Waitomo.com, berhubung fotografi tidak diijinkan selama tur arung jeram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar